Tentu saja tidak semua
angan-angan, mimpi dan harapan kita menjadi kenyataan. Ada kalanya malah
terjadi hal sebaliknya dan membuat kita merasa begitu terpuruk. Padahal kita
sudah mengerahkan segala usaha dan pikiran kita. Kita telah menghabiskan waktu dan
sebagian hidup kita untuk mewujudkannya. Namun pada akhirnya, tetap saja hanya
menjadi harapan. Padahal ada orang lain yang usahanya biasa-biasa saja tapi
dapat meraih impiannya dengan mudah. Orang tersebut malah mungkin tidak begitu
menginginkannya. Kita lalu merasa putus asa dan merasa ini tidaklah adil. Sakit,
pasti sakit rasanya. Tapi itu adalah hal yang lumrah dan dialami banyak orang.
Karena hal tersebut maka banyak
orang yang tidak mau memberi harapan yang besar pada sesuatu. Atau menggantung
impian terlalu tinggi. Karena ketika digantung terlalu tinggi dan kemudian jatuh
maka rasanya akan sangat sakit. Lalu apakah salah orang yang berimpian besar? Tidak.
Tentu tidak. Impian membuat orang mampu berlari lebih kencang di luar kemampuannya.
Impian juga mampu membuat orang buta berjalan tanpa tongkatnya. Itu lah
kekuatan hati dan pikiran. Tersembunyi dan kita tidak tahu seberapa besar ia. Lalu
jika anda berkata “Hatiku akan sangat terluka nantinya jika apa yang aku harapkan
kemudian tidak menjadi kenyataan. Aku pasti akan jatuh terpuruk.” Ya memang
benar. Hal itu bisa saja terjadi. Maka dari itu, orang yang memiliki impian besar
harus sadar bahwa bahkan sebuah kegagalan pun bukan hal yang sia-sia. Ia harus
menaruh busa di bawah gantungan impiannya sehingga ketika ia terjatuh, rasanya
tidak terlalu sakit. Selama ia melakukan yang terbaik dalam rangka meraih
keberkahan dari Allah maka yakinlah itu tidak akan tersia-sia walaupun yang ia dapatkan
hanyalah kegagalan.
Ketika apa yang kita harapkan ternyata
pada akhirnya hanya terus menjadi harapan, jangan terlalu bersedih. Mungkin itulah
yang terbaik yang Allah berikan untuk kita. Allah tidak mungkin menzalimi hamba-Nya
namun hamba-Nya lah yang menzalimi dirinya sendiri. Renungkanlah mengapa Allah
tidak mengabulkan harapan-harapan kita. Mungkin karena dosa-dosa kita di masa
lalu yang membuat doa-doa kita tidak terkabulkan. Yakinlah bahwa Allah lebih
mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita. Apa yang kita harapkan terjadi
dalam hidup kita bisa saja itu bukanlah yang terbaik untuk kita. Allah lebih
mengetahui sedangkan kita tidak.
Jangan terlalu bersedih jika
tidak sesuai harapan. Jadikanlah kegagalan sebagai renungan dan pembelajaran. Pasti
ada hikmah di baliknya. Bersedih hingga membuat kita terpuruk tidak akan
menyelesaikan masalah. Malah makin memberatkan dan menjadikan diri kita tidak
terima dengan keadaan. Padahal betapa banyak karunia dan nikmat yang terkandung
pada hal-hal yang tidak disukai dari diri kita. Akan tetapi, firman Allah Yang
Maha Agung tentu lebih tepat,
عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا
شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦)
“Boleh
jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling
mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)
Bersedih dan menangisi kegagalan
tentu boleh saja. Tapi dalam taraf yang biasa dan tidak meratapinya dengan
mengucapkan kata-kata seolah kita menolak takdir dari Allah. Karena bersedih dan
menangis banyak manfaatnya. Menangis dapat melembutkan hati dan menghapus
kesalahan. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya Alloh Ta’ala tidak
menyiksa karena air mata atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau
mengasihi sebab ini, -beliau menunjuk ke lidah beliau-.” [HR. Muslim 1532]
Pada akhirnya, tetap semangat. Jangan
menyerah. Jika sesuatu itu kita yakini sebagai sesuatu yang baik maka
perjuangkanlah terus. Jika telah terus berjuang namun gagal, renungkanlah. Mungkin
karena ada yang salah dalam prosesnya. Atau karena dosa-dosa kita sehingga kita
sangat sulit untuk meraihnya. Terus perjuangkan selama itu adalah sebuah
kebaikan. Dan jangan terlalu bersedih jika tidak sesuai harapan jua pada
akhirnya.
*Ditulis untuk mengingatkan aku, kamu dan kita semua :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar