laman

Minggu, 07 Juli 2013

STOP mengeluh, membuka aib, menyebut-nyebut kebaikan dan membicarakan orang lain di Facebook!




Saat ini sosial network seperti facebook sudah sangat digandrungi oleh para remaja bahkan juga para orang tua dan anak-anak kecil sekalipun. Dari anak SD yang sudah bisa baca tulis sampai nenek kakek yang high tech juga punya akun facebook. Sebenarnya tidak ada salahnya sih. Di facebook kita bisa berbagi ilmu, berjumpa kawan lama, berbagi informasi dsb. Hanya saja, sayangnya, kebanyakan pengguna facebook menjadikan facebook sebagai tempat untuk menunjukkan eksistensi diri secara berlebihan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari para pengguna facebook meng-update status dan juga memberi komentar yang berisi keluhan, membuka aib diri sendiri maupun orang lain, menyebut-nyebut kebaikan diri sendiri dan juga membicarakan orang lain di facebook. Bukankah banyak orang yang membaca apa yang kita tulis di facebook? Apa yang akan orang lain pikirkan tentang diri kita? Dan bukankah hal itu juga berdosa?

Kalau lagi sakit update status : “badan sakit semua... apa salahku...TT hiks hiks” *ngeluh

“ya Allah, kok hujan terus sih?? Pakean ga kering-kering nih...” *ngeluh lagi

“Sial! Ngga punya mata ya??? Maen serempet orang aja!!!” *marah-marah

“Alhamdulillah... habis nyumbang di panti asuhan. Semoga adek-adek di sana selalu dilindungi Allah :)”. Trus dikomentari sama yang lain “aminnnnn” *Lah yang ini nyebut-nyebut kebaikan lagi

“Iiih heran deh sama tetangga sebelah. Rese amat. Rumah rumah gue. Suka-suka gue donk kalo gue ngga bersihin rumah...” nah sekarang malah memaki orang lain. Jelas-jelas lagi nyebutnya tetangga sebelah..ckck...

Tidak tahu kah kalau sifat anda bisa diketahui dari cara anda membuat status dan berkomentar di facebook? Status di facebook kan sama saja seperti apa yang anda pikirkan dan apa yang anda bicarakan.

Kenapa mengeluh di facebook? Apakah akan selesai dan menemukan ketenangan? Kenapa tidak mengeluh pada Allah? Ada Allah yang mendengarkan dan dan dapat memberikan solusi. Sesungguhnya ketika kita suka mengeluh di facebook secara tidak langsung kita telah membuka aib kita sendiri. Bahwa kita tidak pandai bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Walaupun itu suatu musibah, janganlah dikeluhkan di facebook, karena dibalik musibah selalu ada hikmah.

Kenapa marah-marah di facebook? Apa marahnya akan tersalurkan? Sesungguhnya ketika kita suka marah-marah di facebook secara langsung kita telah membuka aib kita sendiri. Bahwa kita suka marah-marah dan membentak-bentak. Apapun kegusaran hatimu, janganlah terlalu diumbar.  

Lalu kenapa menyebut-nyebut kebaikan di facebook? Apa agar diikuti orang lain atau malah ingin membanggakan diri sendiri? Sesungguhnya ketika kita suka menyebut-nyebut kebaikan diri sendiri maka kita bisa saja menjadi riya. Ingin dilihat dan ingin dipuji. Mungkin maksud hati kita baik agar diikuti orang lain tapi bisa saja terbesit di pikiran kita suatu kebanggaan akhirnya ingin dipuji. Kasihan amalnya ntar dihapus lagi deh..

Lalu kenapa memaki-maki orang lain di facebook? Sesungguhnya ketika kita memaki orang lain maka kita sama saja membuka aib kita sendiri. Bahwa kita suka menghujat. Tidak sabar. Malah dengan memaki orang lain bisa saja akan memperpanjang masalah. Bukankah kita sama buruknya jika sampai memaki? Apa bedanya kita dengan dia yang kita maki? Naudzubillah min zalik.

Nah anehnya lagi, terkadang kita menemui orang yang kita kenal tampak berbeda ketika di dunia maya. Terkadang seseorang itu lebih jujur di dunia maya. Bahkan ketika kita tidak begitu mengenal seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dengan melihat isi statusnya dan gayanya dalam memberi komentar sebenarnya kita sudah bisa menebak dia tipe orang seperti apa. Aslinya tampak seperti pemalu tapi kok sukanya upload foto diri sendiri. -,-


Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk :)

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...