Curah hujan diartikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan dengan asumsi tidak ada yang meresap, menguap maupun mengalir. Curah hujan diukur setiap hari dan dilaporkan sebagai ketinggian air dalam satuan milimeter. Data curah hujan mempunyai banyak manfaat seperti untuk perencanaan, penelitian, analisis kejadian, klaim asuransi, dan lain sebagainya.
Gambar di bawah ini merupakan grafik normal curah hujan bulanan (Gambar 1) dan dasarian (Gambar 2) di kota Kendari. Periode standar BMKG untuk normal curah hujan dimulai dari tahun 1981-2010 (30 tahun) namun karena keterbatasan data pengamatan di kota Kendari maka saya hanya menggunakan rata-rata selama 13 tahun dari 1998-2010.
Gambar 1. Normal Curah Hujan Bulanan Kota Kendari [sumber data: Stasiun Meteorologi Maritim Kendari] |
Gambar 2. Normal Curah Hujan Dasarian Kota Kendari [sumber data: Stasiun Meteorologi Maritim Kendari] |
Dari grafik bulanan dapat dilihat bahwa puncak musim hujan berada di bulan Juni dan Maret dengan nilai curah hujan yang tidak jauh berbeda dengan musim hujan pada bulan lainnya. Grafik dasarian menunjukkan puncak musim hujan berada di dasarian Mei I, Maret I, Juni I, dan Juni II. Sementara itu, puncak musim kemarau dari grafik bulanan berada di bulan September atau secara lebih spresifik berada pada dasarian September II. Hal menarik pada musim hujan di Kendari adalah periode musim hujan yang panjang dengan nilai curah hujan yang variabilitasnnya tidak berbeda secara signifikan. Rata-rata curah hujan di musim hujan berkisar 166 mm – 242 mm. Hal ini dapat menunjukkan bahwa hujan terbagi merata selama musim hujan di Kendari.
Dari penjabaran di atas maka masa peralihan atau masa pergantian dari musim ke musim dapat diidentifikasi. Grafik dasarian menunjukkan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau berada di bulan Juni dan Juli. Curah hujan yang tercatat pada masa peralihan ini tergolong tinggi.